Memasuki Usia 54 Tahun, Unpad Menuju Universitas Mandiri Berbasis Riset

14 09 2011

Universitas Padjadjaran tahun ini memasuki usia ke-54 Tahun. Berbagai pengembangan terus dilakukan Unpad, salah satunya yang tertuang dalam grand designpengembangan Unpad periode 2011-2015 untuk menjadikan Unpad sebagai “Universitas Mandiri Berbasis Riset” atau “Universitas Riset” dengan program utama, peraihan kemandirian dan riset bermutu. Demikian disampaikan Rektor Unpad, Prof. Dr. Ganjar Kurnia dalam Peringatan Dies Natalis Unpad, yang berlangsung di Grha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur No.35 Bandung, Selasa (13/09).

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat menyampaikan pidato dalam peringatan Dies Natalis ke-54 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Dies Natalis ke-54 Unpad kali ini menyajikan acara utama Orasi Ilmiah Prof. Dr. H. Sidik, Apt., Guru Besar Emeritus Fakultas Farmasi Unpad, berjudul “Peluang dan Tantangan Herbal Medik di Klinik dan Rumah Sakit”. Pria yang bulan ini genap berusia 75 tahun ini menyampaikan bahwa tanaman obat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi bahan penelitian dari indigenous medicine menjadi obat konvensional.

“Hasil-hasil penelitian yang sudah ada, sebaiknya dilanjutkan untuk menjadi sediaan herbal terstandar dan fitofarmaka sehingga dapat dimanfaatkan di klinik dan rumah sakit” jelas Prof. Dr. Sidik yang juga lulusan Doktor Dalam Ilmu Bahan Obat Alam Unpad dan Leiden University.

Sementara Rektor Unpad menegaskan, untuk mencapai Universitas Riset, salah satu yang akan dilakukan adalah penyediaan atmosfir pendukung pelaksanaan riset yang unggul. Termasuk manajemen, prasarana dan sarana, dana, sistem, maupun sumberdaya manusia. Rektor kemudian menyampaikan bahwa Keseriusan Unpad di dalam kegiatan riset ini, telah diwujudkan dalam bentuk penyediaan anggaran yang mencapai Rp 116 Miliar atau 11% dari RAB Unpad tahun 2011 untuk pembelian peralatan riset atau pengadaan alat-alat laboratorium lainnya. Sementara dari sisi infrastruktur, dengan dana dari Islamic Development Bank (IDB), tahun 2012 akan dibangun pula Gedung Research Center, di Kampus Jatinangor.

“Dengan adanya Research Center disertai dengan berbagai peralatannya, diharapkan hasil riset Unpad akan semakin berkualitas dan perisetnya sendiri akan semakin dikenal di dunia keilmuan, baik melalui berbagai kegiatan ilmiah maupun publikasi di dalam dan di luar negeri” tambahnya.

Dibandingkan dengan tahun 2010, pada tahun 2011 ini jumlah usulan dan jumlah yang mendapatkan dana dari Dikti menurun. Apabila pada tahun 2010 terdapat 774 usulan dan 261 di antaranya mendapatkan dana dari Dikti, maka pada tahun 2011 hanya ada 534 usulan dengan jumlah yang diterima 229 buah.

Prof. Dr. H. Sidik, Apt. menyampaikan orasi ilmiah berjudul Peluang dan Tantangan Herbal Medik di Klinik dan Rumah Sakit (Foto: Tedi Yusup)*

“Walaupun demikian, tingkat kepercayaan stakeholder terhadap Unpad dalam bentuk kerjasama penelitian mengalami peningkatan” jelasnya.

Sedangkan jumlah artikel ilmiah internasional yang berhasil dipublikasi oleh periset Unpad sampai Agustus 2011 ini mencapai 26 judul artikel, sementara sepanjang tahun 2010, jumlah artikel ilmiah internasional yang berhasil dipublikasikan hanya mencapai 27 artikel.

“Di satu sisi, hal ini menunjukkan bahwa kemauan periset Unpad untuk mempublikasikan karya ilmiahnya secara internasional, semakin hari semakin meningkat dan di sisi lain menunjukkan pula bahwa publikasi para periset Unpad dapat diakui di dunia akademis internasional” lengkapnya.

Penghargaan dan Sertifikat HKI
Perolehan Hak Kekayaan Intelektual dari aktivitas riset yang dilakukan civitas academika dapat menjadi salah satu indikator dalam mengukur kinerja universitas. Pada kesempatan ini, disampaikan penyerahan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Prof. Dr. Ahmad M. Ramli kepada Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia. Selain itu, diserahkan pula Surat Pendaftaran Ciptaan yang diberikan secara simbolis kepada Prof. Dr. Juke R. Siregar.

“Dari aktivitas riset yang telah dilakukan, sampai dengan tahun 2011, Unpad sudah memperoleh 21 buah Hak Cipta, 13 buah Paten dan 1 buah Merk serta 2 buah Varietas Tanaman” kata Rektor.

Selain itu, Unpad juga memberikan sebanyak 352 penghargaan kepada sejumlah guru besar, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. Penyerahan piagam Penghargaan Satya Karya Bhakti Mahaguru, diberikan secara simbolis kepada Prof. Dr. Bagir Manan, Prof. Dr. H. Ponpon S. Idjradinata, dan prof. Dr. Johan S. Masjhur. Ada juga piagam penghargaan lainnya seperti Satya Karya Bhakti Padjadjaran, Satya Karya Bhakti Pendidikan, Satya Karya Bhakti Kelas I dan II, dan Satyakarya Adisiswa.

Dua penghargaan juga diberikan kepada dua orang Dosen dari Fakultas Ekonomi Unpad, yaitu Erie Febrian, Ph.D, dan Aldrin Herwany, Ph.D yang menurut Majalah Campus Indonesia dinobatkan pada posisi ke-5 dan ke-6 dalam daftar 20 akademisi top Indonesia.

Secara khusus, dalam gelaran ini, Unpad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas jalinan kerjasama dengan aktifitas yang nyata, kepada Drs. LEH. Vredevoogd, mantan Presiden Universitas Leiden yang telah banyak mendukung kerjasama antara Universitas Leiden dengan Unpad, khususnya pada Program Kembaran Antropologi Medik dan Etnobotani.

Selain itu, diberikan pula penghargaan secara khusus kepada Prof. Dr. L. J. Slikkerveer, Guru Besar Antropologi Universitas Leiden, yang telah mendukung berbagai kerjasama. Antara lain, Program Internasional Master IMM (Integrated Microfinance Management), yang berkolaborasi dengan MAICH (Mediterranean Agronomic Institute of Chania, Greece) dan Gema PKM (Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro) yang akan diresmikan pada 19 September 2011 mendatang. (unpad)


Aksi

Information

Tinggalkan komentar